Konversi adalah salah satu pencapaian dari tujuan pemasaran, termasuk menggunakan website. Jika yang digunakan adalah website, konversi adalah pengunjung yang tidak sekedar mengunjungi web saja, namun juga melakukan suatu tindakan yang diharapkan seperti menghubungi kontak dan order pesan produk atau layanan.
Misalnya www.DHADigital.com merupakan layanan jasa digital marketing, maka konversinya adalah jumlah visitor yang menghubungi dan membutuhkan seputar jasa pembuatan website dan SEO kepada kontak kami.
Jika ada 100 visitor, ada 1 yang melakukan kontak maka conversion ratenya 1%. Jika ada 100 visitor, ada 5 yang melakukan kontak maka conversion ratenya 5%
Conversion rate menjadi salah satu tolak ukur utama dalam kegiatan digital marketing. Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi dan meningkatkan conversi sebuah website.
1. Kecocokan website dengan kebutuhan pengunjung
Semakin sesuai maka semakin tinggi tingkat konversi yang dihasilkan. Karena itulah website yang spesifik dan terperinci pasti mempunyai konversi yang lebih tinggi.
Kecocokan ini berhubungan dengan semua hal antara lain:
a. Meta Tittle dan deskripsi SEO
Penulisan judul dan deskripsi harus benar benar sesuai dengan apa yang dicari audiens.
Misalnya: bisnis cincin pernikahan
Membuat judul “Jasa Pembuatan Cincin Kawin” ini kelihatan tepat namun sedikit kurang tepat karena anda kurang tahu apa sih yang biasanya diinginkan oleh orang yang mencari cincin kawin?
Biasanya adalah model, ukuran, dan waktu pemesanan
Maka judul yang lebih tepat “Custom Cincin Kawin Tepat Ukuran Bisa Request Model”
Karena maksimal jumlah huruf dan spasi Judul untuk SEO hanya 65 karakter, maka keterangan selanjutnya dimasukkan dalam deskripsi.
b. Kata-kata di awal pembukaan website
Usahakan menampilkan kata-kata yang paling cocok dengan isi hati audiens calon customer anda.
Masih contoh yang sama, judul bisa anda masukkan ke penampilan pertama, namun jika kurang greget bisa membuat kata-kata seperti ini misalnya:
"Buat Cincin Kawin Terbaik untuk Anda, Bisa Custom sesuai Selera"
2. Buatlah website seolah-olah berbicara
Aturan yang berlaku bahwa komunikasi adalah salah satu penyebab kesuksesan bertransaksi maka juga berlaku untuk di website, maka anda harus bisa membuat website berbicara.
Salah satu cara yang paling mudah adalah dengan menulis kata anda, atau kamu.
Misalnya, Melayani Jasa Wedding Organizier area Jakarta, namun akan lebih baik jika seperti ini
“Sukseskan Acara Pernikahan Spesial Anda”
Menyebut kata “Anda” seperti seolah-olah sedang berbicara, menyebut Pernikahan Spesial seolah-olah mengerti bahwa dia menginginkan hari pernikahan yang spesial
Jangan sekali-kali menyebut kata “kalian” anta “anda semua” intinya hindari penyebutan jamak
3. Mengerti Masalah Utama Audiens
Semakin anda paham apa masalah yang dihadapi audiesn anda, maka semakin paham anda apa yang harus ditampilkan di dalam website.
Biasanya faktor yang paling umum adalah “harga”
Solusinya membuat harga lebih murah, atau harga yang wajar namun pelayanan yang lebih baik.
Sebagai contoh menggunakan price breakdown dengan sistem DP, sitem cicilan beberapa kali, atau sistem banyak pilihan paket harga dsb.
Harga murah belum tentu yang terbaik, tugas website adalah menjadikan harga yang tertera “menjadi bisa diterima”
4. Menampilkan Sesuatu yang Familiar
Maksudnya familiar adalah tampilan yang tidak asing dan sesuatu yang sering di lihat audiens anda.
Misalnya gambar uang pada website, umumnya di website yang paling sering ditampilkan adalah uang rupiah dan dollar, padahal jarang orang Indonesia banyak yang tidak pernah menyentuh dolar.
Karena saking seringnya website yang menampilkan dolar sehingga menjadi familiar, mengapa tidak yen, yuan, atau uero? karena tidak familiar.
5. Memberikan Banyak Pilihan Call to Action
Ada orang yang ingin kontak telepon langsung, ada yang leih santai untuk sms atau chating, ada yang formal dengan mengirimkan email.
Maka dari situ dengan memberikan pilihan maka semakin memberi keleluasaan pada calon customer. Karena kita tidak tahu apa yang paling nyaman untuk mereka gunakan.
Tuliskan waktu kapan bisa dihubungi, karena setiap orang akan berbeda-beda waktu luangnya, usahakan jangan anda yang menentukan sendiri kapan akan menghubungi customer, melainkan customer lah sebagai raja yang menentukan waktunya untuk melakukan kontak.