Dhadigital.com - Dalam strategi pemasaran digital, seperti menggunakan iklan Google Ads dan Sosial Media Ads ada pilihan khusus untuk menentukan segmentasi audience atau calon konsumen agar iklan yang ditayangkan dapat menjangkau audiens yang paling tepat
Segmentasi pasar adalah pemetaan konsumen ada 4 jenis yaitu berdasarkan geografis, demografi, psikologi dan perilaku untuk menjangkau konsumen yang paling tepat sasaran. Manfaat segmentasi pasar adalah agar kegiatan pemasaran bisa lebih tepat sasaran.
Salah satu segmentasi yang paling sering dan mudah digunakan adalah segmentasi demografis. Media pemasaran online seperti Google Ads, dan Fb Ads memberi fitur segmentasi demografi audience sebagai salah satu alat untuk mengelola iklan. Karena itu kita akan sedikit belajar agar bisa tahu bagaimana cara penerapannya.
Segmentasi demografis adalah penentuan kelompok orang yang dipilih berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan dan status pernikahan. Segmentasi demografis dalam pemasaran sangat bermanfaat untuk menjangkau orang yang tepat sehingga lebih besar kemungkinan untuk meningkatkan penjualan.
Cara menggunakan segmentasi demografis ini cukup mudah bisa kamu analisa dari produk apa yang dijual dan menetapkan pilihan demografinya.
1. Gender (jenis kelamin)
Ada pilihan pria, wanita, atau keduanya untuk menargetkan pilihan apa gender konsumen yang lebih diutamakan. Biasanya ini bisa disesuaikan dengan data atau kebiasaan konsumen yang sudah kita lihat sehari-hari dalam kehidupan.
Misalnya kita menjual "alat pancing" dalam segmentasi pemasaran gender sudah pasti memilih pria. Dalam setting iklan bisa dipilih untuk menampilkan iklan kepada pria saja.
Atau ketika menjual jilbab, sudah pasti setingan demografi gender adalah wanita. Meskipun pria juga ada yang berminat mungkin untuk membelikan istri atau pasangannya.
2. Usia target konsumen
Memilih segmen konsumen sesuai usia berdasarkan hasil data atau pengalaman agar pemasaran lebih efektif menjangkau target market yang tepat.
Misalnya ketika membuat iklan untuk produk "baju anak" maka kira-kira usia berapa yang akan membeli. Biasanya adalah para orang tua yang mempunyai anak kecil mereka usianya rentang 22-35 tahun.
Sedangkan usia dibawah itu mereka masih remaja sekolah. Jika ada yang sudah mempunyai anak mungkin jumlahnya lebih sedikit.
3. Tingkat pendidikan
Pendidikan atau education adalah target demografi yang lebih spesifik lagi untuk menetapkan apa pendidikan terakhir audiens.
Jika yang dijual mungkin produk yang banyak digunakan oleh lulusan sarjana maka target education bisa dipilih. Misalnya sebagai contoh buku financial atau workshop seminar pengembangan diri.
Data dan pengalaman menjadi penting, apakah pilihan segmentasi pendidikan juga digunakan atau tidak hanya cukup gender dan usia.
4. Status hubungan (relationship)
Salah satu segmentasi demografis yang bisa dipilih dalam target audiens adalah status hubungan pernikahan seseorang sudah menikah atau masih single.
Menjual produk tertentu juga ada mempengaruhi keputusan seseorang apakah dia masih singgle atau sudah menikah.
Sebagai contoh adalah ketika membuat iklan tentang produk rumah tangga maka akan lebih tepat menyasar pria dan wanita yang sudah menikah. Karena bisanya mereka akan menempati rumah baru sebagai keluarga dan membutuhkan peralatan rumah tangga.
5. Penghasilan seseorang
Demografis tingkat penghasilan seseorang membantu pemilihan target audiens sebuah iklan sesuai dengan jenis dan harga pasar.
Menjual jam tangan branded dengan harga jutaan rupiah akan lebih tepat jika memilih target audiens kelas menengah ke atas. Sedangkan untuk harga ratusan ribu rupiah menarget penghasilan kelas menengah kebawah.
Membuat kampanye iklan dengan menetapkan segmentasi demografi audiens sangat membantu agar iklan bisa menjangkau orang yang tepat. Sedangkan jika tidak, maka akan lebih random yang bisa merugikan anggaran biaya iklan.
Testing segmentasi demografi
- Grup iklan untuk segmen khusus pria.
- Grup iklan untuk segmen khusus wanita.