DHADigital.com - Ini adalah artikel lanjutan dari artikel sebelumnya yaitu 9 persiapan memulai bisnis. bagi pemula Jika belum membaca, sebaiknya kamu baca dulu, baru ke langkah awal memulai bisnis dari nol di artikel ini.
Persiapan adalah fase sebelum memulai, sedangkan langkah adalah ketika sudah memulai bisnis atau sudah start. Harus melalui beberapa tahapan atau peta agar sampai kepada tujuan.
Memulai bisnis dari nol artinya kamu baru saja terjun, bukan melanjutkan usaha orang tua atau ikut membantu usaha teman. Benar-benar dari awal atau nol memulai bisnis.
Hampir semua pebisnis yang baru mulai pasti mengalami banyak masalah, tantangan, ujian karena bisnis tidak sesuai harapan, dan butuh waktu hingga akhirnya sebuah bisnis bisa berjalan dengan lancar.
Urutan Langkah Memulai Bisnis dari Nol
1. Langkah Penjajakan Bisnis
Banyak orang yang ketika baru memulai berharap langsung sukses, langsung laris dan ramai. Hanya karena melihat orang lain sukses bisnis di bidang tersebut.
Padahal ketika baru memulai bisnis dari nol, bisa digambarkan seseorang yang baru saja masuk hutan, atau baru belajar menyelam, jika tidak melakukan penjajakan percobaan, bisa hilang di hutan atau tenggelam.
Hal itu banyak terjadi kepada mereka yang baru saja memulai bisnis yang lama-lama akhirnya tutup dan bangkrut.
Penjajakan adalah fase pertama ketika memulai usaha, fase praktek dan belajar tentang produk, pelanggan, dan mengatur keuangan. Dalam langkah penjajakan ini kamu juga sekaligus mencari tahu apa value produk.
Baca 7 Macam Value Produk untuk Meningkatkan Bisnis
2. Langkah Manajemen Modal Bisnis
Sangat penting mempunyai uang atau penghasilan utama untuk hidup sehari-hari, dan modal bisnis yang dikelola khusus untuk bisnis. Kedua keuangan ini harus dipisah
Ketika baru memulai kemudian menjadikan bisnis tersebut untuk membiayai hidup, ini kesalahan . Banyak terjadi kehabisan modal usaha karena uang hasil penjualan malah habis untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Modal bisnis harus benar-benar dibedakan, agar bisa diputar untuk meningkatkan modal, dan bahkan ada sumber suntikan dana modal dari penghasilan lain.
3. Mulai dengan Modal Minimal
Prinsip ekonomi tetap berlaku "modal sekecil-kecilnya dengan hasil sebesar-besarnya" mungkin prinsip ini sudah tidak berlaku di jaman sekarang karena hasil besar terkadang butuh modal besar juga.
Tapi pada intinya ketika baru mulai coba dulu dengan modal sekecil-kecilnya. Sebagai tahap penjajakan (mempelajari produk, pelanggan dan mengatur keuangan).
Ketika memulai memahami semua hal tentang dunia usaha, dagang, dan bisnis ini yang menjadi nilai yang nantinya membawa pada keuntungan, bukan soal modal besar.
4. Fase Mempelajari Market
Memulai bisnis bagi siapapun pasti akan menemui kenyataan dagangan tidak laku, pembeli tidak sesuai harapan. Inilah yang saya sebut sebagai market (orang yang cocok untuk membeli produk kamu).
Apa itu Niche Market dan Cara Menentukan Pilihan
Sangat banyak orang yang memulai bisnis tanpa mempelajari marketnya, hanya fokus merasa bahwa produknya bagus, produknya sebagai makanan enak dll.
Semakin kamu memahami market yang tepat ( sesuai dengan kategori/niche bisnis) maka semakin mudah mendatangkan pelanggan karena bisa memberi layanan yang terbaik.
Ini membutuhkan waktu, pada setiap bisnis berbeda-beda berapa lama bisa memahami market dan bisa memberikan pelayanan yang terbaik.
5. Evaluasi Bisnis Dilanjutkan atau Ditutup
Pada tahap ini kamu sudah tahu kondisi market, kamu sudah mulai memahami produk.Selanjutnya adalah melakukan evaluasi ada tidak value produk dan market potensial.
Ketika kamu bisa menemukan value dan market potensial, meskipun mungkin belum ramai, bisnis kamu masih bisa dilanjutkan
Tetapi jika tidak kunjung menemukan value, pasar konsumen tidak potensial, setiap hari sering rugi, mungkin menutup dan mengganti bisnis bisa menjadi pilihan.
6. Langkah Pemasaran
Banyak pelaku usaha yang salah langkah langsung melakukan pemasaran dan menghabiskan banyak dana iklan di tahap awal. Akhirnya sering disebut boncos, akhirnya rugi dan tutup
Bagaimana tiba-tiba melakukan pemasaran tanpa tahu apa value produk, tanpa tahu siapa dan bagaimana karakter target marketnya.
Karena itu pemasaran adalah urutan nomer 6 setelah kamu tahu value produk, tahu siapa marketnya. Di tahap ini bisa mengalokasikan dana untuk iklan yang tepat.
7. Menjalankan dengan Konsisten
Terakhir adalah konsisten menjalankan bisnis, selalu memahami bagaimana keinginan market, membuat promosi dan melakukan pemasaran.
Konsisten dalam jangka waktu tertentu adalah kunci bisnis akan besar dan membuahkan hasil. Tidak ada semua yang instan.