DHADigital.com - Memulai bisnis pasti akan ada risiko yang dihadapi, sejak baru saja akan mulai hingga pada saat menjalankannya. Risiko bisnis paling sering dialami adalah kehabisan modal dan rugi sehingga tidak bisa melanjutkan usaha. Karena itu sangat penting untuk mengetahui bagaimana cara meminimalkan risiko-risiko bisnis yang dijalankan.
Ada beberapa jenis risiko yang akan ditemui hampir oleh semua pelaku usaha, khususnya kelas kecil menengah yang masih minim modal dan pengetahuan membangun manajemen usaha. Beberapa risiko yang mungkin terjadi didalam kegiatan usaha diantaranya:
1. Finansial, yaitu risiko masalah keuangan seperti kurangnya modal bisnis sehingga kurang maksimal dalam produksi dan penyediaan produk. Tidak bisa leluasa untuk mengembangkan usaha karena modal terbatas, sehingga kesulitan menambah produktifitas dan tenaga kerja.
Dalam jalannya usaha risiko finansial sering sekali terjadi pada pengusaha kecil, dimana uang hasil usaha tidak bisa berputar karena habis untuk kebutuhan pribadi. Akhirnya usaha tidak bisa berkembang dan malah bangkrut.
2. Pesaing, yaitu orang lain atau usaha lain yang sama dalam suatu bidang usaha, produk atau jasa. Ketika banyak pesaing maka akan semakin berat untuk mendapatkan banyak konsumen.
Baik bisnis offline dan online seringkali persaingan membuat pedagang berusaha menurunkan harga, untuk menarik konsumen sehingga keuntungan yang diperoleh semakin tipis.
Cara Meminimalkan Risiko-Risiko Bisnis
1. Mengelola Modal dengan Tepat
Modal banyak belum tentu akan menghasilkan banyak, apalagi bagi pengusaha pemula. Ketika baru saja memulai, modal bukan menjadi faktor utama untuk dijadikan acuan.
Mulai dengan modal seminimal mungkin dengan membuat perencanaan yang maksimal jauh lebih baik.
Banyak yang mengatakan jika kita memulai bisnis makan cukup keluarkan dana 30% dari jumlah uang yang kita miliki untuk memulai usaha, sedangkan sisanya untuk simpanan, dan pemasaran.
Baca: 9 Persiapan Memulai Bisnis Bagi Pemula yang Wajib Dipahami
2. Riset Pasar
Melakukan riset atau mencari tahu tentang kondisi pasar seperti data konsumen dan produk yang akan ditawarkan apakah sesuai dari berbagai aspek meliputi:
- Kebutuhan konsumen
- Daya tarik orang untuk membeli
- Tingkat persaingan usaha
- Harga produk atau jasa
- Cara pemasaran yang akan dijalankan
3. Analisa SWOT
4. Testing Market dan Evaluasi
Kebanyakan orang dalam melakukan usaha langsung jalan tanpa melakukan testing market atau percobaan dan evaluasi. Ketika baru saja memulai ada baiknya di beberapa awal bulan pertama melakukan percobaan dan evalusi dengan cara:
Mencoba mennggunakan modal minimal untuk memulai bisnis, kemudian melihat respon konsumen, mencari masukan, dan evaluasi.
Menyediakan produk minimal yang paling laris di pasar, jika ternyata laku maka coba untuk menambah produk secara bertahap.
5. Perencanaan Jangka Panjang
Bisnis umumnya membutuhkan waktu untuk berkembang minimal selama 1-2 tahun, bahkan sampai 5 tahun untuk sukses. Artinya harus siap nafas panjang baik dari segi modal dan tenaga.
Jika ketika memulai sudah dihabiskan di bulan pertama, dan berharap sukses saat itu juga maka kemungkinan besar akan gagal.
Ada jangka waktu yang harus direncanakan minimal dalam 1 tahun ini bagaimana perkembangan usaha dan mengelola dana ketika hasil belum sesuai harapan.