Berkebun dan Bertani di Era Digital Bersama Jiwa Berkah Farm

Sebagai seorang sarjana pertanian yang kesasar masuk di bidang Digital Marketing, dulu saya melihat pertanian masih kurang menjanjikan. Sekarang dengan kemajuan era digital, saya mencoba mencari celah digital marketing untuk bidang pertanian. 

Sejak di jaman kuliah dulu, ada ilmu agribisnis yaitu bisnis di bidang pertanian, sedangkan bisnis selalu berhubungan dengan marketing. Dari situlah seharusnya ada hal-hal yang bisa dimaksimalkan dengan pengalaman saya selama bekerja sebagai Digital Marketer.

Sekilas Tetang Saya

Sebenarnya faktor kondisi karena harus tinggal di desa. Pekerjaan digital marketing yang saya jalankan secara freelance tidak ada kepastian secara sumber penghasilan. Terkadang ada klien yang kontrak sampai bertahun-tahun, tapi ada juga yang hanya 3 bulan.

Saya sadar banyak generasi muda yang mulai terjun di bidang digital marketing. Mereka masih punya banyak waktu dan tenaga.

Tapi bagaimanapun juga, saya sangat menyukai bidang Digital Marketing ini, kalau bisa sampai kelak tetap update ilmu dan banyak membantu khususnya UMKM. 

Rata-rata klien, owner bisnis dari luar kota, ya paling dekat di area Solo Raya, itupun masih jarak tempuh 1 sampai 3 jam dari tempat tinggal saya. 

Saya masih selalu berbagai seputar digital marketing di akun Sosial Media khususnya threads dan Instagram @dhadigital

Menjalani Hobi Berkebun

Ketika kembali tinggal di desa, ada kebun yang belum terawat. Dari situlah saya mulai berkebun, yang awalnya hanya sekedar untuk kegiatan gerak agar tidak setiap hari di depan laptop, tapi lama-lama jadi terbiasa dan suka.

Ketika saya menulis ini, tepat 1 tahun kegiatan berkebun yang Alhamdulillah hasilnya cukup bagus. Jadi benar-benar masih baru memulai. Harapan saya bisa diteruskan untuk jangka panjang karena sangat positif selama yang saya rasakan seperti:

1. Bergerak setiap hari, kegiatan di kebun, mencangkul, membersihkan rumput, menyirim secara otomatis membuat badan jadi bergerak
2. Mendapatkan sinar matahari pagi, dan udara segar dari tanaman
3. Ada rasa senang ketika mengurus tanaman, melihat pertumbuhannya, bunga dan buah nya

Bagaimana Bisa Berdampak Pada Ekonomi Petani?

Sebenarnya saya tidak ingin berpikir jauh yang terlalu idealis. Karena petani sendiri selama ini sudah mempunyai alur yang baik dalam menjalankan bisnisnya. 

Rata-rata masalah petani di hasil panen dan fluktuasi harga panen yang kadang mahal, kadang murah jatuh harganya. Saya tidak akan masuk dulu terlalu jauh kesana, karena faktor pengalaman di bidang pertanian masih minim, agar terjadi secara natural saja.

Mungkin dalam 3-5 tahun kedepan, fokus di kebun yang saya garap sendiri ini, bagaimana bisa menjadi sumber perekonomian yang bernilai. Khususnya dengan memanfaatkan digitalisasi.

Mungkin jika setelah 3 atau 5 tahun hasilnya sangat bagus, secara otomatis akan banyak petani khususnya generasi milenial yang berminat untuk mengikuti jejak saya. 

Saya akan memposisikan dulu sebagai petani, khususnya di kebun milik sendiri, dan mulai untuk perekonomian keluarga saya sendiri.|

Mulai dari JIWA BERKAH FARM

Seperti pengetahuan dalam digital marketing yang sudah hampir 12 tahun saya jalani bahwa "branding" itu hal yang penting. 

Karena itulah saya membuat nama Jiwa Berkah Farm sebagai branding pertanian yang saya jalankan. Dengan tagline "Menanam Sepenuh Jiwa, Berkah Hasil Rejekinya"

Kemudian membuat akun-akun media digital seperti:

• Youtube: youtube.com/@jiwaberkahfarm
• Instagram: instagram.com/jiwaberkahfarm
• Facebook: facebook.com/jiwaberkahfarm
• Tiktok: tiktok.com/@jiwaberkah.farm

Ini awalnya untuk menjalankan branding di media digital, gratis, dan tanpa modal. Modalnya bagaimana membuat konten-kontennya, ini yang mungkin sedikit ribet.  Ini baru jalan dua bulan, masuk bulan ketika media-media digital tersebut saya jalankan. 

Untuk sosial media relatif mudah, posting foto, video dengan editing sederhana saja. Sedangkan untuk akun Youtube membutuhkan usaha ketrampilan edit video.

Ini masih langkah awal, bagaimana saya mencoba menerapkan sendiri berkebun dan bertani di era digital, jika ada perkembangan yang bagus akan saya bahas di video selanjutnya.